Minggu, 05 April 2015

Macam Multiple Intellegence

a.       Linguistic Intellegence (kecerdasan linguistik), adalah kemampuan untuk berfikir dalam bentuk kata-kata dan menggunakan bahasa untuk mengekspresikan dan menghargai makna yang kompleks.  Para pengarang, penyair, jurnalis, pembicara, dan penyiar berita, memiliki tingkat kecerdasan linguistik yang tinggi.
b.      Logical-Mathematica Intellegence (kecerdasan logika-matematika), merupakan kemampuan dalam menghitung, mengukur, dan mempertimbangkan proposisi dan hipotesis, serta menyelesaikan operasi-operasi matematis. Para ilmuan, ahli matematika, akuntan, insinyur, dan pemrogram komputer, semuanya menunjukan kecerdasan logika matematika yang kuat.
c.       Spatial Intellegence (kecerdasan spasial) membangkitkan kapasitas untuk berfikir seperti yang dapat dilakukan oleh pelaut, pilot, pemahat, pelukis, dan arsitek. Kecerdasan ini memungkinkan seseorang untuk merasakan bayangan eksternal dan internal, melukiskan kembali, merubah, atau memodifikasi bayangan, mengemudikan diri sendiri dan objek melalui ruangan, dan menghasilkan atau menguraikan informasi grafik.
d.      Bodly-Kinesthetic Intellegence (kecerdasan kinestetik-tubuh) memungkinkan seseorang untuk menggerakkan objek dan keterampilan-keterampilan fisik yang halus. Jelas kelihatan pada diri atlet, penari, ahli bedah, dan seniman yang mempunyai keterampilan teknik.
e.       Musical Intellegence (kecerdasan Musik) jelas kelihatan pada seseorang yang memliki sensitifitas pada pola titi nada, melodi, ritme, dan nada. Orang-orang yang memiliki kecerdasan ini antara lain : komposer, konduktor, musisi, kritikus, dan pembuat alat musik begitupun pendengar yang sensitif.
f.       Interpersonal Intellegence (kecerdasan interpersonal), merupakan kemampuan untuk memahami dan berinteraksi dengan orang lain secara efektif. Hal ini terlihat pada guru, pekerja sosial, artis, atau politisi yang sukses.
g.      Intrapersonal Intellegence (kecerdasan intrapersonal), merupakan untuk membuat persepsi yang akurat tentang diri sendiri dan menggunakan pengetahuan semacam ini dalam merencanakan dan mengarahkan kehidupan seseorang. Beberapa individu yang memiliki kecerdasan seperti ini adalah ahli ilmu agama, ahli psikologi, dan ahli filsafat.
h.      Naturalist Intellegence, kecerdasan naturalist berkaitan dengan kepekaan  seseorang dalam menghadapi fenomena alam. Mereka yang memiliki kecerdasan naturalist yang tinggi pada umumnya memiliki kemampuan untuk mengenali bentuk dan  menggolongkan spesies  flora dan fauna di alam sekitar mereka. Mereka pada umumnya juga senang belajar sesuatu dengan cara mengelompokkan apa yang dipelajari menurut ciri-ciri tertentu, dan menyukai aktivitas outdoor.
Sesekali melakukan kegiatan pembelajaran matematika di luar ruangan kelas tidak hanya membantu siswa dengan kecerdasan naturalist yang tinggi, tetapi juga akan menyenangkan siswa dengan beragam kecerdasan yang dimilikinya. Sebuah kegiatan pembelajaran matematika di alam terbuka, mencakup adanya: permainan yang memerlukan gerak, teka-teki matematis, tugas kelompok, diiringi lagu/musik, ada sesi presentasi, ada sejarah matematika atau tokoh matematika (misalnya sejarah tentang rumus abc atau tentang Pythagoras) yang dipaparkan guru dengan bantuan media yang sesuai, dan lain sebagainya, tentulah akan banyak membantu siswa dalam memahami materi konsep/prinsip matematika  yang disamapaikan.
i.        Kecerdasan  Existentialist, kecerdasan  existentialist berkaitan dengan kemampuan seseorang dalam mempertanyakan segala sesuatu. Mereka yang memiliki kecerdasan existentialist cenderung mempertanyakan segala sesuatu seperti keberadaan manusia, arti kehidupan, arti kematian, dan berbagai realita yang dihadapi manusia dalam kehidupan. Mereka cenderung bertanya  “mengapa”.

Menyiapkan diri untuk selalu dapat memberi penjelasan mengapa demikian penting bagi guru matematika dalam menghadapi siswa dengan kecerdasan existentialist yang tinggi. Memberi tugas untuk mencari asal-usul suatu rumus matematika, atau untuk mempelajari sejarah matematika, dapat dilakukan guru untuk mengembangkan dan memanfaatkan kecerdasan existentialist siswa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar